Thursday, January 26, 2012

Pulau Bintan, Destinasi Wisata Dua Negara

Pantainya berpasir putih dengan hamparan laut seputih kristal. Pulau Bintan menjadi destinasi wisata karena menyimpan pesona alam yang indah dan sejarahnya. Portugis, Belanda, dan Inggris pernah bertarung untuk Bintan di abad 18. Sebagai tujuan wisata, bukan hanya orang Indonesia yang berkunjung ke sini, pelancong Singapura pun banyak yang ingin menikmati eksotika alam Pulau Bintan. Apalagi lokasinya cukup berdekatan dan diketahui bersama bahwa Bintan, dibangun bersama antara Indonesia dan Singapura. Bintan adalah pulau terbesar di Kepulauan Riau yang terdiri dari hampir 3.000 pulau besar dan kecil. Lokasinya terbentang di seberang Singapura dan Johor Baru, Malaysia. Pulau ini melebar dari Malaka ke Laut Cina Selatan. Tanjung Pinang merupakan ibu kota provinsi ini, terletak di pantai barat selatan Bintan. Letak Bintan sangat strategis, di semenanjung selatan Malaysia di mulut Selat Malaka, kepulauan Riau. Dahulu pada abad pertama masehi, merupakan tempat favorit bagi kapal-kapal dagang India dan Cina. Bintan Resor merupakan tujuan wisata populer di Pulau Bintan. Destinasi wisata ini, berupa pantai yang spektakuler di utara pulau dengan luas 23,000 hektar di atas pasir putih yang menghadap ke Laut Cina Selatan. Sejauh ini, sekitar 3.000 hektar dilaporkan telah dikembangkan di empat wilayah dengan nama Nirwana Gardens, Laguna Bintan, Ria Bintan dan Bintan Lagoon. Pulau ini juga tidak kalah menarik dibanding Tanjung Pinang dan Penyengat, yang menawarkan kesempatan untuk surfing, bertualang dan ekowisata untuk pelajar dan keluarga, tapi juga ideal untuk bersantai dan memanjakan diri. Sementara, bagi mereka yang suka menyelam kepulauan Anambas di Laut Cina Selatan menawarkan lokasi menyelam yang masih alami, dapat dijangkau dari bandara Tanjung Pinang. Sedangkan kepulauan Natuna dapat dijangkau dari Batam.

Monday, January 16, 2012

Foto-Foto Unik Jakarta

Peta Jakarta jaman dulu
Tanjung Priok 1935
Stasiun Kota 1929
Salemba 1880
Jalan Gunung Sahari
Jalan Hayam Wuruk
Jalan Jatibaru Tanah Abang
Jatinegara
Petamburan Tanah Abang
Harmoni

Foto-Foto Unik Indonesia Tempo Dulu – Jaman Hindia Belanda

Saat ini kita hidup di jaman yang serba modern yang menyajikan beraneka macam teknologi yang memudahkan kita dalam melakukan aktifitas sehari hari, kita bisa dengan mudah pergi ke tempat lain yang berkilo-kilo dengan adanya beraneka macam kendaraan, kita bisa berkomunikasi dengan orang tanpa harus bertemu langsung dengan ponsel yang semakin lama semakin canggih, dan masih buanyak lagi. Nah kira kira seperti apa ya keadaan di Indonesia tempo dulu sekali ketika masih dalam Pemerintahan Hindia Belanda alias jaman Kompeni dulu. di bawah kami sajikan beberapa foto unik indonesia tempo dulu yang bersumber dari eocommunity.com, selamat menikmati. 1. Topeng monyet indonesia tempo dulu
2. Sekolah menengah kartini jakarta tempo dulu tahun 1950 an
3. Sekolah menengah kartini Malang tempo dulu tahun 1930
4. Polisi lalu linta jaman tempo dulu indonesia
5. Pak pos pengantar surat indonesia tempo dulu
6. Mobil pemadam kebakaran indonesia tempo dulu tahun 1938
7. minuman beer tempo dulu
8. masjid demak jaman hindia belanda tempo dulu
9. jembatan serayu wonosobo tempo dulu indonesia
10. atraksi pit sepeda kebo indonesia tempo dulu
11. aparat penegak hukum jaman kompeni

Foto-foto Bandung Tempo Doeloe

1. Foto perempatan jalan A.Yani dan Jalan Riau (Martadinata) pada tahun 1920.
2. Jalan Riau pada tahun 1917.
3. Alun-alun Bandung pada tahun 1938.
4. Jalan Asia Afrika pada tahun 1920
5. Jalan Braga pada tahun 1911
6. Kampus ITB pada tahun 1920
7. Kologdom (markas militer) pada tahun 1923
8. Jalan antara Kopo dan Ciwidey pada tahun 1880
9. Masjid Agung dan alun-alun Bandung pada tahun 1890
10. Seputar GOR Saparua pada tahun 1930
11. Taman Balaikota pada tahun 1920

Wednesday, January 11, 2012

Curug orok pesona dari Garut

Asal mula air tejun ini dinamakan Curug Orok karena menurut cerita masyarakat setempat pada tahun 1968 ada seorang wanita muda yang membuang bayinya dari puncak air terjun, sehingga air terjun tersebut dinamakan Curug Orok. Kalau dilihat dari bentuknya curug ini mempunyai 2 curug, dimana yang besar melambangkan keberadaan ibu si bayi dan yang kecil melambangkan bayi tersebut. Curug orok dengan ketinggian ? 45 M ini sudah menjadi Objek Dan Daya Tarik Wisata (selanjutnya disngkat ODTW) sejak 21 April 1996. Curug Orok merupakan jenis ODTW alam yang terletak di desa Cikandang kecamatan Cikajang Kabupaten Garut Propinsi Jawa Barat. Curug Orok itu sendiri dikelola oleh PT. Perkebunan Nusantara dan dimiliki oleh PT. Perkebunan Papandayan. Waktu operasi dari ODTW Curug Orok ini mulai dari pukul 09.00-16.30. Batas administrasi ODTW ini Sebagai berikut : Utara : Gunung Papandayan Selatan : Gunung Geder Barat : Desa Cikandang Timur : Kecamatan Pamulihan
Jarak kawasan ini dari Ibukota kecamatan Cikajang ?5 Km, sedangkan dari Ibukota Kabupaten Garut ? 31 Km. Curug Orok sendiri berada di ketinggian 250 M diatas permukaan laut dengan konfigurasi umum lahan berbukit karena letaknya di kaki gunung Papandayan dan tingkat kemiringan lahannya landai dan curam Tingkat stabilitas dan daya serap tanah di kawsan ini baik dan tingkat abrasi yang rendah. Jenis material tanahnya yaitu berupa tanah liat yang berbatu dan kerikil. Curug Orok memiliki air yang jernih, bau air normal dan temperatur yang dingin. Terdapat pengaruh musim dimana pada saat musim kemarau debit airnya lebih sedikit. Flora dominant di sekitar Curug Orok adalah pohon pinus, papaya dan tumbuhan liar lainnya. Sedangkan fauna yang terdapat di kawasan yaitu monyet dan ular. Kualitas dan visabilitas lingkungan di kawasan ini tergolong baik walaupun terdapat sedikit pencamaran sampah dan vandalisme di bebatuan yang disebabkan oleh pengunjung. Terdapat pula papan penunjuk jalan dan sedikit rambu iklan. Sumber daya listrik di kawasan berasal dari PLN dengan 220 volt. Sumber air bersihnya berasal dari air terjun itu sendiri yang debitnya tidak terbatas dan kualitas airnya yang jernih, rasanya tawar dan baunya normal. Sistem pembuangan limbah di Curug Orok yaitu melalui septic tank dan sistem irigasi dalam kondisi yang baik. Sedangkan sistem komunikasi di kawasan ini yaitu berupa handy talkie dengan jumlah 6 buah dalam kondisi yang cukup.
Di dalam kawasan ini terdapat beberapa kios makanan dan souvenir, yang menjual kerajinan tangan dan alat-alat rumah tangga. Terdapat tempat parkir dengan luas 500 m2 dengan daya tampung 10 bus, 20 mobil dan 50 motor. Terdapat pula sebuah pintu masuk dalam kondisi yang cukup baik. Didalam kawasan juga terdapat 2 buah toilet yang sekaligus berfungsi sebagai ruang ganti dan sebuah tempat bilas yang kondisi bangunannya kurang baik. Di kawasan Curug Orok juga terdapat sebuah shelter.di kawasan ini juga terdapat fasilitas keamanan berupa pos jaga yang juga berfungsi sebagai pos tiket. Jalan akses yang tersedia dikawasan ini yaitu jalan raya sepanjang 700 m dengan lebar jalan 3-5 m,jalan desa sepanjang200 m, dan jalan setapak berupa tangga yang panjangnya ? 200 m. Wisatawan yang berkunjung ke objek wisata Curug Orok ini berasal dari Garut, Bandung, Bogor dan Jakarta

ASEAN Tourism Forum Digelar di Manado 2012

Pertemuan yang dilakukan para menteri-menteri pariwisata dari negara-negara ASEAN dalam ASEAN Tourism Forum (ATF) akan digelar di Manado, Sulawesi Utara yang diadakan pada 8-15 Januari 2012. Pada waktu yang bersamaan juga akan digelar pameran dan bursa pariwisata atau Travex (Travel Exchange) yang mempertemukan para buyers dan sellers pariwisata ASEAN dan mancanegara. "Penyelenggaraan ATF 2012 kali ini diadakan di Manado, karena kota ini merupakan salah satu destinasi MICE (Meeting, Inventive, Convention dan Exhibition-Red) kelas dunia," kata Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamen Parekraf) Dr. Sapta Nirwandar di Gedung Sapta Pesona, Selasa (20/12). Sapta Nirwandar mengatakan, pertemuan para menteri pariwisata ASEAN dalam ATF 2012 dijadwalkan berlangsung di Grand Kawanua Convention Center Manado pada tanggal 13 Januari 2012. Pertemuan akan mengangkat tema 'ASEAN Go Green'. Selain para menteri pariwisata dari 10 negara ASEAN akan hadir para pejabat pariwisata dunia antara lain Secretary General UN-WTO, President of Aspac, dan CEO of PATA yang akan menjadi pembicara. Sementara itu untuk kegiatan Travex akan diikuti 400 buyers dari mancanegara, 900 sellers, dan 100 media internasional. Hingga 19 Desember ada 1.343 peserta yang sudah konfirmasi kehadiran. Dengan rincian 383 buyers, 886 sellers dan 74 media internasional. Kemenparekraf memprediksi peserta ATF berjumlah sekitar 1. 450 yang terdiri dari 400 buyers, 950 sellers dan 100 media. Para buyers berasal dari ASEAN, Asia, Aspac, Eropa, Timur Tengah, dan Amerika, sedang para sellers berasal dari Indonesia, Singapura, Malaysia, Philipina, dan Thailand. Untuk media internasional akan diliput dari media d ASEAN, Asia-Pasifik, Eropa, Timur Tengah, dan Amerika. Indonesia pernah menjadi tuan rumah konferensi ATF pada 1986 di Bandung, Jawa Barat serta di Jakarta dan Yogyakarta pada 1991 dan 1996. Wisata Indonesia Surga Dunia.(budpar.go.id)

Monumen Suryo

Monumen Suryo ini berdiri di sebuah hutan jati dan dibangun untuk menghormati Gubernur pertama Jawa Timur, Mr Soerjo. Gubenur Suryo meninggal dalam insiden kerusuhan komunis yang terjadi pada tahun 1948. Pada bulan November 1948, Presiden Soekarno memanggil semua gubernur dari Republik bertemu di Yogyakarta (pada waktu itu Yogyakarta merupakan ibu kota Republik Indonesia). Pada perjalanan pulang kembali ke Surabaya, tepatnya di Dukuh Bago Desa Kedungalar,Kabupaten Ngawi, Beliau bersama rombongan di hentikan oleh pengikut PKI, dan dipaksa untuk memasuki hutan. Tepat di tengah hutan Ngawi Kedungalar, beliau bersama pengikutnya di bunuh dengan sadis. Pada tempat pembunuhan RM Soerjo ini dibangun sebuah monumen, Lokasinya juga cukup strategis, antara hutan kayu jati, dan hutan kayu mahoni di sepanjang jalan raya Ngawi-Solo.
Seperti tempat wisata alam lainnya, tempat ekowisata ini juga menawarkan panorama alam. dan di sekitar Monumen Soerjo telah di tanami beberapa tanaman untuk menandai 23 jenis tanaman langka yang dilindungi oleh hukum, seperti; yang sawo Kecik, citradora, cendana, sonokeling, dan lain-lain. Ada juga jenis burung yang ditangkarkan seperti: Perkutut, Podang, Jalak, Bekisar dll. Untuk kenyamanan pengunjung, pengelola monumen yaitu Perum Perhutani KPH Ngawi telah membuat berbagai fasilitas yang tersedia. diantaranya adalah, sebuah ruang informasi, musholla, sebuah pendopo untuk beristirahat, sebuah tempat bermain anak-anak.Objek Wisata Indonesia Surga Dunia

Hah! Wisata Kiamat?

Wisatawan mancanegara tengah merencanakan perjalanan ke Meksiko pada 21 Desember 2012 yang dipercaya sebagai tanggal kiamat. Beberapa biro perjalanan wisata di dunia memanfaatkan hal ini dengan membuat paket perayaan kiamat. Meksiko diperkirakan akan menerima 50 juta wisatawan yang datang karena hal tersebut. Tanggal 21 Desember 2012 sebenarnya menandai akhir dari kalender bangsa kuno Maya. Salah satu wisatawan yang banyak merencanakan wisata kiamat ini adalah wisatawan asal Australia. Seperti yang diutarakan Meg Hall, dari biro perjalanan Chimu Adventures yang biasa menangani wisatawan asal Australia untuk tur ke kawasan Amerika Latin, ia menyebutkan bahwa perusahaannya telah banyak menerima permintaan dari calon wisatawan yang tertarik pergi ke Meksiko dalam rangka "kiamat". "Mereka menanyakan acara apa saja yang akan berlangsung di sana. Ini merupakan hal yang aneh sampai orang tertarik akan hal ini, tapi saya pikir ini akan menjadi acara yang unik. Orang-orang tidak akan memesan sampai mendekati tanggal keberangkatan, tapi jelas ini akan menjadi bisnis yang sibuk. Banyak orang Australia yang akan pergi ke sana," jelasnya. Senada dengan Hall, Sales and Marketing Manager Tucan Travel Todd Barry mengatakan adanya peningkatan permintaan berwisata ke Meksiko di Desember 2012, terutama permintaan untuk ikut tur "Mayan Circle". Dalam paket tur ini, wisatawan akan mengunjungi beberapa situs peninggalan Maya. "Kami mengharapkan kenaikan pemesanan dalam beberapa bulan ke depan. Sebagian besar orang baru mulai merencanakan liburan mereka ke daerah sana, yang sebenarnya musim ramai untuk berwisata jadi harganya pun paling mahal," katanya. Pemerintah Meksiko gencar mempromosikan kampanye pariwisata "Mundo Maya 2012" dan tengah merencanakan beragam perayaan untuk hari tersebut. Kota Tapachula, di perbatasan Guatemala, telah memasang jam digital raksasa yang menghitung mundur sampai tanggal 21 Desember 2012. Sebuah museum baru bertemakan bangsa Maya akan dibuka di Yucatan pada bulan Juni 2012. Sementara turis di resor-resor sekitar Cancun dan Playa Del Carmen menaruh pesan dan foto di sebuah "kapsul waktu" yang akan dikubur selama 50 tahun. Arkeolog Meksiko percaya tahun 2012 tersebut merujuk pada batu berusia 1.300 tahun yang menandai akhir dari kalender bangsa Maya, bukan sebagai sebuah kiamat. Peradaban Maya yang mencapai puncak kejayaan di 300-900 SM terkenal ahli dalam bidang astronomi. sumber : kompas.com

Pesisir Pantai Ujung Genteng

Ujung Genteng merupakan daerah pesisir pantai selatan Jawa Barat yang terletak di Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi dengan jarak tempuh sekitar 220 kilometer dari Ibu Kota Jakarta atau 230 kilometer dari Kota Bandung. Waktu tempuhnya sekitar enam atau tujuh jam perjalanan bermobil. Selain jalannya cukup mulus juga terdapat beberapa jalur alternatif serta sarana angkutan umum yang memadai menuju tempat tujuan. Pantai Ujung Genteng memiliki karakteristik umumnya pantai selatan Pulau Jawa yang terkenal bersih airnya dan ombaknya yang besar. Walaupun demikian, pantai ini jauh berbeda jika dibandingkan dengan pantai Pelabuhan Ratu yang terkenal rawan dan sering merenggut korban jiwa karena ombaknya yang ganas. Walaupun pantai Ujung Genteng menghadap bebas ke Samudera Hindia, namun ombaknya yang besar tak membahayakan pelancong yang gemar bermain-main di laut. Ombak besar dari tengah samudera lebih dulu pecah berserak lantaran terhalang gugusan karang laut di depan bibir pantai, sehingga kita dapat menikmati alam dengan pantai yang indah, aman, dan nyaman. Anak-anak boleh berenang di laut sepuasnya dan memungkinkan memandang sekumpulan ikan berwarna-warni di sela-sela batu karang, menandakan betapa alaminya lingkungan Ujung Genteng.
Di daerah Ujung Genteng sendiri terdapat banyak tempat menarik, seperti melihat langsung penyu hijau (Chelonia Mydas) di pantai Pangumbahan. Ada juga lokasi di mana Anda bisa berselancar di atas ombak yang cukup menantang yang terkenal dengan sebutan ”ombak tujuh”. Lokasi ini merupakan kawasan favorit bagi wisatawan mancanegara untuk olahraga selancar. Sebutan ombak tujuh menurut penduduk karena ombaknya selalu berurutan tujuh ombak dan selalu besar-besar. Untuk yang suka memancing, di Ujung Genteng merupakan tempat yang cocok di mana ikannya cukup banyak dan bervariasi.
Disamping objek wisata alam, Ujunggenteng juga memiliki objek wisata dalam bentuk proses pembuatan gula kelapa oleh masyarakat setempat. Pembuatannya sederhana sekali yakni dengan memanfaatkan perkebunan kelapa luas, para penduduk memasang bokor untuk menampung cairan dari kembang kelapa lalu di kumpulkan dan dimasak dikuali lalu dicetak dengan potongan bambu yang ukurannya lebih besar dari ukuran gula kelapa yang ada di pasaran.

Pantai Losari

Pantai Losari adalah sebuah pantai yang terletak di sebelah barat kota Makassar. Pantai ini menjadi tempat bagi warga Makassar untuk menghabiskan waktu pada pagi, sore dan malam hari menikmati pemandangan matahari tenggelam yang sangat indah. Dahulu, pantai ini dikenal dengan pusat makanan laut dan ikan bakar di malam hari (karena para penjual dan pedagang hanya beroperasi pada malam hari), serta disebut-sebut sebagai warung terpanjang di dunia (karena warung-warung tenda berjejer di sepanjang pantai yang panjangnya kurang lebih satu kilometer). Salah satu penganan khas Makassar yang dijajak di warung-warung tenda itu adalah pisang epe (pisang mentah yang dibakar, kemudian dibuat pipih, dan dicampur dengan air gula merah. Paling enak dimakan saat masih hangat). Saat ini warung-warung tenda yang menjajakan makanan laut tersebut telah dipindahkan pada sebuah tempat di depan rumah jabatan Walikota Makassar yang juga masih berada di sekitar Pantai Losari. Pada sore hari, semua orang bisa menikmati proses atau detik-detik tenggelamnya matahari sunset.

Piramida Garut? Benarkah?

Indonesia punya piramida ? Ya, letaknya di Gunung Sadahurip, Desa Sukahurip, Kec.Pangatikan, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Piramida merupakan struktur bangunan limas dengan beberapa sisi, banyak terdapat di Mesir dan di Semenanjung Yucatan, bagian utara Meksiko yang menjadi pusat peradaban bangsa Maya. Fungsi piramida itu sendiri antara lain sebagai tempat pemujaan, makam penguasa dan lumbung pangan. Selain di kedua lokasi tersebut, piramida juga dikabarkan terdapat di Cina (Provinsi Xaanshi), bahkan di Segitiga Bermuda. Keberadaan Piramida di Garut, terungkap ketika Tim Katastropik Purba menemukan fakta, bahwa bangunan berbentuk limas yang terpendam sampai kedalaman lima meter di Gunung Sadahurip, merupakan sebuah piramida yang umurnya lebih tua dari piramida Giza di Mesir. Piramida Giza yang tepatnya berlokasi di Nekropolis merupakan salah satu dari tujuh keajaiban dunia, diduga pembangunannya berlangsung selama 20 tahun dan dapat dirampungkan tahun 2560 sebelum masehi (SM). Menurut hasil penelitian secara intensif dan uji karbon, dapat dipastikan piramida Garut lebih tua dibanding piramida Giza. Uji karbon sendiri sebenarnya mulai diterapkan sekitar tahun 1940-an, terutama ketika waktu paruh radiokarbon dapat diketahui, yaitu 5.568 tahun. Oleh sebab itu semua benda yang mengandung unsur radiokarbon dapat dilacak umurnya. Namun benda yang lebih tua dari 70.000 tahun, tidak dapat dilacak, karena unsur radiokarbonnya sudah habis meluruh. Pernyataan mengenai kepastian adanya Piramida di Garut disampaikan oleh Andi Arief, Staf Khusus Presiden Bidang Bantuan Sosial dan Bencana. Menurutnya, dari beberapa gunung yang di dalamnya ada bangunan menyerupai piramid, setelah diteliti secara intensif dan uji carbon dating, dipastikan umurnya lebih tua dari Piramida Giza. Sebelumnya, Tim Bencana Katastropik Purba yang beranggotakan ahli-ahli kebumian dari lembaga-lembaga riset dan perguruan tinggi di Indonesia yang dibentuk Kantor Staf Khusus Presiden Bidang Bantuan Sosial dan Bencana akan mengusulkan kepada Presiden, supaya obyek riset yang meliputi Gunung Kaledong, Gunung Putri (Gunung Sadahurip, lokasi di mana piramida ditemukan), dan Gunung Haruman (semuanya di Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat), dijadikan cagar budaya. Hal itu setelah melalui metoda ilmu kebumian, meneliti sumber-sumber bencana alam dan melacak informasi dari masa lalu yang berkaitan dengan kejadian bencana alam katastropik. Menurut Koordinator Tim Bencana Katastropik Purba, Erick Ridzky, bahwa penelusuran yang dilakukan berdasarkan kajian morfologi dan geologi detil, dengan memanfaatkan peta-peta GIS Digital Elevation Map (DEM) dan citra satelit beresolusi tinggi. Langkah-langkah pengembangan metoda tomografi dan pencitraan struktur bawah permukaan dengan mempergunakan peralatan geofisika terkini. Termasuk metoda geolistrik, georadar, elekromagnetik, dan magneto-graviometer, telah memetakan struktur anomali dari obyek penelitian ketiga gunung tersebut. Pemeriksaan materi dan analisis radiometric dating atau penentuan umur batuan(lapisan) juga telah dilakukan. Temuan Piramida di Garut mengungkapkan adanya peradaban tingkat tinggi di tanah Pasundan itu pada sekitar 4600 tahun yang lalu. Angka tersebut diperoleh dari fakta penelitian, bahwa piramida di Garut lebih tua dibanding piramida Giza di mesir yang selesai pembangunannya tahun 2560 SM. Sebagaimana diketahui, untuk membangun sebuah piramida diperlukan teknologi konstruksi, teknologi bahan (material), serta kemampuan manusia baik secara kualitas maupun kuantitas. Untuk menyelesaikan sebuah piramida diduga memerlukan waktu 20 tahun, dengan melibatkan sekitar sepuluh ribu orang. Sebagaimana lokasi piramida di Mesir atau Meksiko, biasanya diwarnai dengan berbagai mitos dan legenda. Begitu pula lokasi pramida Gunung Sadahurip, oleh warga setempat dianggap keramat, meskipun di sekitar lokasi banyak dijadikan lahan budidaya tanaman palawija dan sayuran. Para peneliti dari dalam dan luar negeri, serta masyarakat atau wisatawan makin banyak yang mengunjungi lokasi tersebut. Letak Gunung Sadahurip di sebelah timur Kampung Cicapar, Desa Sukahurip Kecamatan Pangatikan, sedangkan sebelah barat Kampung Sindanggalih, Desa Sindanggalih, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Garut. Keberadaan piramida yang masih terpendam tersebut diyakini akan mendongkrak sektor pariwisata Kabupaten Garut khususnya, dan Indonesia pada umumnya. Apalagi setelah dilakukan penggalian material dan rekonstruksi bangunan, maka para wisatawan manca negara pun akan membanjiri lokasi ini. Dengan sendirinya berbagai infrastruktur penunjang seperti bandara, jalan, hotel dan restoran harus disiapkan. Keberadaan piramida di Garut menunjukkan kepada dunia, bahwa Indonesia termasuk cikal bakal peradaban dunia. Adanya patahan gempa bumi dan erupsi gunung berapi dalam periode tertentu, antara lain berdampak pada kerusakan dan tertimbunnya pusat peradaban dunia tersebut di perut bumi. Nah, inilah salah satu hal yang dilakukan Tim Bencana Katastropik Purba, menelusuri kejayaan budaya masa lampau.

Situs Gunung Padang

Situs Gunung Padang di Kampung Gunung Padang dan Kampung Panggulan, Desa Karyamukti Kecamatan Campaka, Cianjur, merupakan situs megalitik berbentuk punden berundak yang terbesar di Asia Tenggara. Ini mengingat luas bangunan purbakalanya sekitar 900 m2 dengan luas areal situs sendiri kurang lebih sekitar 3 ha. Keberadaan situs ini peratama kali muncul dalam laporan Rapporten van de oudheid-kundigen Dienst (ROD), tahun 1914, selanjutnya dilaporkan NJ Krom tahun 1949. pada tahun 1979 aparat terkait dalam hal pembinaan dan penelitian bend cagar budaya yaitu penilik kebudayaan setempat disusul oleh ditlinbinjarah dan Pulit Arkenas melakukan peninjauan ke lokasi situs. Sejak saat itu upaya penelitian terhadap situs Gunung Padang mulai dilakukan baik dari sudut arkeologis, historis, geologis dan lainnya. Bentuk bangunan punden berundaknya mencerminkan tradisi megalitik (mega berarti besar dan lithos artinya batu) seperti banyak dijumpai di beberapa daerah di Jawa Barat. Situs Gunung Padang yang terletak 50 kilometer dari Cianjur konon merupakan situs megalitik paling besar di Asia Tenggara. Di kalangan masyarakat setempat, situs tersebut dipercaya sebagai bukti upaya Prabu Siliwangi membangun istana dalam semalam. Dibantu oleh pasukannya, ia berusaha mengumpulkan balok-balok batu yang hanya terdapat di daerah itu. Namun, malam rupanya lebih cepat berlalu. Di ufuk timur semburat fajar telah menggagalkan usaha kerasnya, maka derah itu kemudian ia tinggalkan. Batu-batunya ia biarkan berserakan di atas bukit yang kini dinamakan Gunung Padang. Padang artinya terang. Punden berundak Gunung Padang, dibangun dengan batuan vulkanik masif yang berbentuk persegi panjang. Bangunannya terdiri dari lima teras dengan ukuran berbeda-beda. Batu-batu itu sama sekali belum mengalami sentuhan tangan manusia dalam arti, belum dikerjakan atau dibentuk oleh tangan manusia.
Balok-balok batu yang jumlahya sangat banyak itu tersebar hampir menutupi bagian puncak Gunung Padang. Penduduk setempat menjuluki beberapa batu yang terletak di teras-teras itu dengan nama-nama berbau Islam. Misalnya ada yang disebut meja Kiai Giling Pangancingan, Kursi Eyang Bonang, Jojodog atau tempat duduk Eyang Swasana, sandaran batu Syeh Suhaedin alias Syeh Abdul Rusman, tangga Eyang Syeh Marzuki, dan batu Syeh Abdul Fukor.